maturan
Tuntunan Sembahyang Agama Hindu - Kali ini aku akan menuliskan artikel tentang Hindu, banyak hal yang akan aku tulis dalam artikelku yang berlabel Hindu ini. Namun dalam postingan kali ini aku akan hanya membahas tentang pengertian sembahyang dan sarana sembahyang dalam Hindu. Dijaman sekarang kesadaran untuk sembahyang mungkin sangat sedikit, banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya hal seperti itu misalnya malas yang selalu melanda, tidak ada waktu, tidak ada teman dan lain sebagainya. Dijaman sekarang pun orang-orang lebih mudah untuk diajak pergi ke Mall dibandingkan ke Pura untuk sembahyang, maka dari itu kita sebagai umat Hindu haruslah peka terhadap hal-hal seperti ini. Mulailah mengajak diri sendiri untuk rajin sembahyang, setelah itu baru mulai mengajak orang lain karena jika bukan dari diri sendiri terlebih dahulu kita tidak mungkin bisa mengajak orang lain berbuat hal yang berguna dan saling menguntungkan. Ingat,, sebelum mengajak diri sendiri dan orang lain ada baiknya kita ketahui dulu lebih jauh apa pengertian dan sarana sembahyang dalam agama Hindu. Yang ingin menuju jalan yang lurus, silahkan baca lebih lanjut...:D
Sembahyang (Trisandya dan Panca Sembah) adalah perwujudan bhakti kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dengan tulus ikhlas. Sembahyang sering juga disebut dengan muspa. Muspa berasal dari kata puspa yang artinya bunga. Jadi muspa itu dapat diartikan sebagai penghormatan atau pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan mencakupkan kedua telapak tangan pada ujung kedua jari tengah menjepit bunga. 


Sembahyang ini merupakan salah satu hakekat inti dari ajaran agama Hindu. Kitab Atharwa Weda XII. 1. 1 menyebutkan bahwa unsur sradha dalam Hindu meliputi : Satya, Rta, Tapa, Diksa, Brahma, dan Yadnya. Dari keenam unsur sradha tersebut ada dua ajaran terakhir yaitu Brahma dan Yadnya adalah termasuk ajaran sembahyang.

Pada umumnya, sebelum melaksanakan sembahyang terlebih dahulu dilakukan penyucian diri (badan) dan mempersiapkan segala sarana persembahyangan, yaitu sebagai berikut:

1. Asuci Laksana 
Melakukan pembersihan badan dengan mandi, karena badan yang bersih sangat berpengaruh terhadap ketenangan dan kesegaran jiwa. Demikian halnya dengan pakaian, pada saat melaksanakan sembahyang pakaian hendaknya bersih, tidak mengganggu konsentrasi serta ketenangan pikiran dan tentunya disesuaikan dengan desa kala patra (tempat, wakyu dan keadaan).

2. Sarana Sembahyang
  • Bunga : melambangkan kesucian dan salah satu alat yang sangat baik untuk menyampaikan suatu perasaan atau pikiran
  • Dupa : simbol dari Sang Hyang Agni yang menjadi saksi dan pengantar sembah kita kehadapan Ida Sang Hyang Widhi.
  • Air : setelah disucikan air ini bernama tirtha. Tirtha dipercikan diatas kepala, diminum dan dapakai meraup. Ini dimaksudkan agar pikiran, dan hati menjadi suci dan bersih.
  • Bija : beras yang disucikan dengan air atau air cendana. Mebija mengandung makna menumbuhkembangkan benih-benih ke-Siwa-an (sifat kedewataan) dalam diri.
  • Kwangen : dalam sembahyang kwangen digunakan untuk menyembah Ista Dewata yaitu aspek Tuhan, karena kwangen merupakan simbol dari Ida Sang Hyang Widhi, maka cara penggunaannya adalah muka kwangen berhadapan dengan muka penyembah-Nya.
Setelah penyucian diri dan sarana sembahyang telah dipersiapkan barulah beranjak ke Pura atau tempat suci yang dituju. Namun sebelum kita masuk ke areal Pura hendaknya melukat dengan memercikan tirta kepada diri kita yang merupakan simbol penyucian diri dan mohon ijin secara niskala. Ketika mengambil tempat duduk hendaknya tidak mengganggu konsentrasi saat sembahyang dan sikap duduk menghadap pelinggih.

dalam mengucapkan Puja Trisandya dan Panca Sembah hendaknya lantunkanlah mantra-mantra tersebut dengan lemah lembut dan perlahan-lahan, untuk merasakan getaran yang sedalam-dalamnya serta mencoba meghayati dan mengerti maksud dari mantram tersebut dengan sebaik-baiknya.

Sekian dulu postinganku hari ini tentang Tuntunan Sembahyang Agama Hindu semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa membawa kita kearah yang lebih baik. Tetaplah ingat kepada Ida Sang Hyang Widhi dimanapun kita berada, kapanpun, dan bagaimanapun keadaan kita baik dalam keadaan yang menyenangkan maupun menyedihkan. Terimakasih telah menyempatkan membaca aertikel ini, doakan agar aku bisa menulis artikel-artikel berikutnya yaa...:D

Anda menyukai artikel ini?

0 comments:

Post a Comment

Terimakasih telah berkunjung ke Blog ini dan silahkan memberikan komentar, komentar yang kalian berikan sangat mempengaruhi perkembangan blog ini. Tetapi diharap dengan teramat sangat untuk tidak menyertakan komentar yang berisikan spam. Terimakasih.

 
Top