Insiden Keamanan Komputer Yang Menghebohkan Dunia - Beberapa kejadian dari tahun lalu menimbulkan pertanyaan
mengenai bagaimana kita menggunakan internet dewasa ini dan jenis resiko yang
kita hadapai. Pada 2013, para pelaku ancaman-ancaman canggih terus melakukan
kegiatan dengan skala besar lalu muncul pula para tentara bayaran cyber, yaitu
kelompok spesialis APT bayaran yang fokus pada operasi hit-and-run. Kacktivis
terus menjadi pemberitaan begitu pula dengan istilah “leak” atau kebocoran yang
pasti menimbulkan ketakutan di hati admin di sistem dimanapun. Sementara itu,
para penjahat cyber sibuk menciptakan cara baru untuk mencuri uang atau
bitcoin.
Hilangnya privasi : Lavabit, Silent circle, NSA, dan hilangnya
kepercayaan tinjauan ITSEC (Information Technilogy Security Evaluation
Criteria) 2013 rasanya tidak lengkap bila tidak menyebut nama Edward Snowden
dan luasnya implikasi temuan Snowden terhadap privasi.
Salah satu dampak awal yang terlihat nyata adalah
ditutupnya layanan e-mail seperti Lavabit, dan Silent Circle. Alasannya adalah
karena mereka tidak bisa memberikan layanan tersebut dibawah tekanan para
penegak hukum dan pemerintah lainnya. Cerita lain yang berdampak pada privasi
adalah sabotase NSA terhadap algoritma kriptografi kurva eliptik yang dirilis melalui MIST (National Institute
of Standars and technology).
Kegiatan mata-mata cyber baru tapi lama mencapai 1800
korban pada 2013. Mayoritas kegiatan mata-mata cyber yang diperhatikan para
analis Karpersky Lab didesain untuk mencuri data dari badan pemerintahan dan
institut riset.
Kegiatan mata-mata yang penyebarannya paling luas tahun
ini adalah NetTraveler dengan korban di 40 negara di seluruh dunia. Untuk
pertama kalinya, para penjahat cyber memanen informasi dari perangkat mobile
yang terkoneksi ke jaringan korban. Pernyataan jelas pentingnya perangkat
mobile bagi peretas.
Red october, Miniduke, NetTraveler dan Icefog semuanya
berawal dari meretas manuisanya. Mereka menggunakan spear-phishing sebagai
langkah awal memasuki perusahaan yang menjadi target mereka.
“Kami pernah memperkirakan bahwa 2012 akan menjadi tahun
pengungkapan dan 2013 tahun pembuka mata. Perkiraan kami terbukti benar dan
2013 menunjukkan bahwa tiap orang berada pada posisi yang sama. Kenyataannya,
siapa pun bisa menjadi korban, baik perusahaan maupun individu. Tidak semua
sasaran menargetkan sasaran profit tinggi, atau sasaran terkenal, atau mereka
yang terlibat proyek-proyek infrastruktur penting. Mereka yang memegang data
bisa jadi memiliki nilai bagi para penjahat cyber, atau bisa dimanfaatkan
sebagi batu loncatan untuk menjangkau target lain.
Hal ini tergambar jelas pada serangan icefog tahun ini.
Serangan ini merupakan bagian dari trend yang berkembang di tahun 2013, yaitu
serangan yang dilakukan oleh sekelompok kecil tentara bayaran cyber yang
melakukan operasi serangan hit-and-run skala kecil. Kedepannya, kami perkirakan
kelompok-kelompok kecil seperti ini akan tumbuh lebih banyak karena pasar gelap
untuk layanan APT mulai bermunculan.” Ujar Costin Raiu, Director of the Global
Research and Analys Team Kasperskey Lab.
Pencurian uang baik dengan cara mengakses langsung
rekening bank atau mencuri data rahasia, bukanlah satu-satunya motif dibalik
bocornya keamanan. Pencurian juga bisa dilakukan untuk meruntuhkan reputasi
perusahaan yang menjadi sasaran, atau sebagai bentuk protes politik atau protes
sosial. Kelompok anonymous menyatakan bertanggungjawab atas serangan terhadap
US Department of Justice, Massachusetts Institute of Technology, serta situs
berbagai pemerintahan.
Pelaku yang menyatakan diri sebagai bagian dari Syrian
Electronic Army mengaku bertanggung jawab terhadap peretasan akun twitter
Associated Press dan mengirim tweet palsu yang melaporkan ledakan di White
House – yang merugikan DOW (Indeks pasar saham Amerika) sebesar 136 miliar
dolar AS. Bagi mereka yang memiliki keahlian, melakukan serangan ke sebuah
situs menjadi lebih mudah dibanding mengkoordinasikan sebuah demonstrasi.
Bitcoin
menguasai Dunia
Sistem bitcoin diperkenalkan pada 2009. Awalnya, mata
uang crypto ini digunakan oleh para penghobi dan ahli matematika. Tak lama
kemudian mata uang ini mulai digunakan orang lain, kebanyakan orang biasa namun
ada pula penjahat cyber dan teroris. Sistem ini menyediakan cara pembayaran
barang yang nyaris anonim dan aman. Akibat dari kegiatan penyadapan pada 2013,
tidak begitu mengejutkan bila orang mulai mulai mencari bentuk pembayaran
alternatif. Dan bitcoin makin populer pada November 2013, nilai tukarnya
mencapai $400 untuk satu bitcoin.
Cara yang digunakan oleh penjahat cyber untuk
menghasilkan uang dari para korban tidaklah selalu halus. Selain bitcoin, yang
bisa rawan pencurian, program ransomware menjadi cara yang populer untuk
menghasilkan uang. Dengan ransomware, penjahat cyber memblokir akses ke sistem
file komputer, atau mengengkripsi file data yang disimpan di komputer. Pelaku
kemudian akan mengancam Anda untuk membayar sejumlah uang untuk mendapatkan
kembali data Anda. Hal inilah yang dilakukan Trojan Cryptolocker. Penjahat
cyber hanya memberi waktu tiga hari untuk membayar dan mereka menerima segala
bentuk pembayaran, termasuk bitcoin.
PERTAMAX :D
ReplyDeletebtw mantap gan