Screenshot Hack

Situs Polisi Federal dan Situs Bank Sentral Australia Jatuh Bangun Hadapi Serangan Hacker Indonesia - Yup... mungkin judulnya kepanjangan, tapi memang begitulah adanya. Setelah beberapa waktu yang lalu pihak Australia melakukan penyadapan terhadap beberapa pejabat penting Indonesia dengan alasan yang tidak jelas. Semua warga Indonesia marah kepada Australia karena melakukan hal yang tidak wajar. Maka dari sanalah para Hacker muda Indonesia yang tergabung dalam The Indonesian Security Down mengibarkan bendera perang terhadap pihak Australia.

1. Hacker Indonesia Bikin Bank Sentral Australia Jatuh Bangun
Sepasukan hacker muda di bawah The Indonesian Security Down kembali mengibarkan bendera perang kepada Australia sebagai aksi protes penyadapan yang dilakukan Negara Kanguru tersebut terhadap sejumlah pejabat Indonesia, termasuk Presiden SBY.

Setelah seminggu yang lalu berhasil merontokkan situs intelijen Australia, malam ini pasukan hacker muda membombardir situs Bank Sentral Australia yang beralamat di http://rba.gov.au hingga terlihat jatuh bangun.
The Reserve Bank of Australia (RBA) adalah bank sentral Australia, yang memiliki tugas dan fungsi menjaga stabilitas mata uang, mengatasi pengangguran, dan bertanggungjawab pada kesejahteraan ekonomi serta kesejahteraan rakyat Australia.

RBA juga berwenang menetapkan suku bunga untuk memenuhi target inflasi jangka menengah, memelihara sistem keuangan yang kuat dan sistem pembayaran yang efisien, dan menerbitkan uang kertas nasional. RBA ini menyediakan layanan perbankan tertentu yang dibutuhkan kepada Pemerintah Australia dan badan-badannya, dan sejumlah bank sentral luar negeri dan lembaga resmi. Selain itu, RBA juga mengelola emas Australia dan cadangan devisa.

Meski belum sampai melumpuhkannya sampai 404 Not Found, namun situs http://rba.gov.au sempat pingsan beberapa kali meski akhirnya up lagi. Beberapa kali server situs Bank Sentral tersebut down dan up terus bergantian. Hingga saat in, hacker Indonesia masih terus menembakkan DDOS ke situs dengan IP 202.14.155.140 dan port 80 tersebut.

Menurut admin Indonesia Security Down, pihak Australia hanya memilih bungkam dalam kasus penyadapan maka dari itu, serangan akan dilanjutkan hingga memang ada klarifikasi dari pihak mereka dan dari pemerintahan Indonesia.

"Target kita kali ini kita fokuskan pada Bank Central Australia. Kita berharap akan berpengaruh pada kelangsungan ekonomi dan sosial mereka," ujarnya.



2. Situs Polisi Federal Australia Rontok Dihajar Hacker Indonesia

Hanya beberapa jam menerima serangan hacker Indonesia, situs Federal Police Australia malam ini lumpuh 100 persen. Kepastian rontoknya situs ini dapat dibuktikan dengan tidak bisanya situs beralamat di www.afp.gov.au diakses. Penyerangan terhadap situs Polisi Federal Australia ini dilakukan oleh Hacker Anonymous Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Security Down Team.

Situs Polisi Federal Australia memiliki alamat internet protocol (IP) di IP : 125.7.101.101 port : 80. Dengan tool-tool yang ada, siapapun bisa saja menyerang situs tersebut dengan hanya memasukkan IP yang bersangkutan. Inilah yang membuat peserta penyerangan terhadap situs Australia cukup banyak, mencapai seribuan hacker.

Hacker Australia juga sebelumnya mencoba menyerang situs Presiden RI tapi lagi-lagi salah sasaran, karena yang diserang adalah www.presiden.go.id, padahal situs ini sama sekali tidak ada. Hacker Australia juga diduga menjadi dalang rontoknya situs Bank Indonesia selama beberapa jam, sebagai balasan serangan hacker Indonesia terhadap Bank Sentral Australia.

Situs Bank Sentral Australia, meski tak sempat dibuat 404 Not Found, tapi sempat kembang kempis dan beberapa kali pingsan atau jatuh bangun. Situs tersebut sampai harus mengganti internet protocol (IP) nya agar bisa terhindar dari serangan hacker Indonesia.

Ya begitulah aksi dari hacker-hacker muda Indonesia yang sangat antusias ikut meramaikan aksi hack terhadap pihak Australia. Hal ini sangat wajar karena tak seorangpun ingin negaranya dipermainkan oleh negara lain. Mungkin dulu pemuda Indonesia membawa bambu runcing untuk melawan penjajah, tetapi di era globalisasi yang kemajuan teknologinya sangat pesat seperti saat ini tak ada hal lain yang bisa dilakukan selain melawan dengan tekhnologi pula.

Jangan pernah takut terhadap negara lain jika kita merasa negara kita di pihak yang benar, maka lawanlah sebisa kita karena kita negara yang besar yang dibangun dari semua semangat juang dari nenek moyang kita merebut kemerdekaan sampai saat sekarang kita mempertahankannya. Semangat Indonesia!!! Semoga artikel ini bisa bermanfaat. terimakasih ;)
sumber

Anda menyukai artikel ini?

2 comments:

  1. wah..wah... ada perang dunia maya ya kang .... tentang penyadapan pula...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya begitulah kang Ikhsan, sekarang lagi anget-angetnya perang dunia maya :D

      Delete

Terimakasih telah berkunjung ke Blog ini dan silahkan memberikan komentar, komentar yang kalian berikan sangat mempengaruhi perkembangan blog ini. Tetapi diharap dengan teramat sangat untuk tidak menyertakan komentar yang berisikan spam. Terimakasih.

 
Top